Friday, September 16, 2016

Reading Day Membelajarkan Siswa untuk Gemar Membaca

Reading Day Membelajarkan Siswa untuk Gemar Membaca - "Barangkali, bukan minat bacanya yang kurang," saya ingat betul kalimat Ibu Eni Amaliah kala membuka sesi pertamanya dalam pelatihan guru dan calon kepala perpustakaan. "Tapi fasilitasnya yang tidak memadai, atau  buku bacaan yang disediakan tidak menarik bagi anak."
Reading Day SMP IT Arraihan bersama Penerbit Erlangga
Reading Day SMP IT Arraihan bersama Penerbit Erlangga
Ah, tetiba saya merasa egois karena selama ini hanya beranggapan bahwa minat baca siswa saya sangat kurang, bahwa selama ini hati saya sering masygul karena merasa siswa saya tidak pernah berniat untuk membaca--buktinya perpustakaan sekolah selalu sepi pengunjung. Tetiba saya merasa egois karena tidak pernah mencoba berpikir dari sudut pandang yang lain, yaitu sudut pandang siswa saya yang, kadang saya lupa, adalah anak-anak.

Saya lalu menyadari, bahwa memang koleksi yang dimiliki perpustakaan sekolah belum cukup memadai. Tunggu, jangan salah sangka ya. Untuk keperluan proses belajar dan mengajar, perpustakaan sekolah saya sangat mumpuni. Ada, total, lebih dari tujuh ribu eksemplar buku pelajaran dan referensi yang bisa dijadikan panduan dan pegangan belajar. Belum memadai yang saya maksud adalah belum cukupnya koleksi perpustakaan yang bisa digunakan untuk menghibur diri, menambah kosa kata, dan atau melatif daya imajinasi mereka. Padahal, pada usia remaja, cara kerja otak berubah dan mendesak mereka untuk mencoba hal-hal baru dan memiliki sebuah percikkan emosional yang mendorong mereka untuk maju. Bisa bayangkan bagaimana bila mereka menemukan kegemaran karena mencoba membaca buku? Dan bagaimana bila mereka menemukan percikan emosionalnya untuk gemar membaca? Tentu kelak mereka akan jadi generasi yang luar biasa.

Akhirnya, saat ada tawaran masuk untuk mengadakan kegiatan Reading Day di sekolah dari Penerbit Erlangga, saya dengan senang hati menerimanya dan segera mendiskusikan hal tersebut bersama Waka Kurikulum. Tentu saja, semua kegiatan yang menyangkut proses pembelajaran harus disetujui oleh pihak manajemen, oleh sebab itu, saya sebagai guru Bahasa Indonesia, juga diamanahkan sebagai kepala perpustakaan sekolah sangat mendukung kegiatan semacam ini karena sesuai dengan salah satu kompetensi dasar Bahasa Indonesia juga merupakan salah satu bagian dari program jangka panjang perpustakaan sekolah.

Nah, kegiatan yang diadakan hari ini, Jumat, 16 September 2016 sejak pukul 8.30 menurut saya sangat membantu mewujudkan target-target tercapainya program membaca di sekolah. Siswa diminta membaca buku yang disediakan selama empat puluh menit, dan buku ini tentu saja bukan buku pelajaran seperti yang disediakan oleh perpustakaan. Buku yang digunakan adalah buku referensi umum, fiksi, sastra, dan buku-buku populer lainnya dari penerbit Erlangga. Dan tanpa saya nyana, ternyata mereka dengan antusias mengikuti kegiatan ini. Bahkan, salah satu peserta, Fikal dari kelas Ali bin Abi Thalib, mampu membaca lima bagian dari 25 bagian yang ada di dalam buku, yang ia pilih. Salute!

Setelah diberi waktu untuk membaca, siswa diminta untuk mempresentasikan kembali hasil membaca mereka. Dengan presentasi ini, saya jadi mampu mengetahui kemampuan siswa saya dalam memahami dan menyerap informasi yang mereka baca dengan baik, juga kemampuan mereka berbicara di depan orang banyak. Dari beberapa siswa yang berani menawarkan diri untuk mempresentasikan kembali apa yang telah mereka baca, dipilih enam orang beruntung untuk mendapatkan bingkisan buku sebagai bentuk apresiasi.
Para Pemenang di Acara Reading Day SMP IT Arraihan ft Erlangga
Para Pemenang di Acara Reading Day SMP IT Arraihan ft Erlangga
Nah, dari kegiatan ini saya bisa melihat bahwa minat baca mereka tidaklah rendah seperti yang saya bayangkan sebelumnya. Bahkan, ketika beberapa hari lalu, pihak Sarpras membelajakan uang belanja perpustakaan untuk menambah koleksi--yang saya usulkan adalah jenis fiksi dsb.--siswa yang melihat tidak sabar untuk meminjam buku-buku baru tersebut.
Koleksi Baru Perpustakaan
Koleksi Baru Perpustakaan
Mengetahui kenyataan itu, harapan saya untuk bisa mendirikan sebuah taman bacaan di rumah semakin berkobar nih, eh, yang ini hanya sekadar intermezo. Semoga dengan kegiatan Reading Day hari ini, semakin banyak nantinya pengunjung perpustakaan sekolah yang bertujuan untuk mengisi waktu luang dengan membaca. Salam Blogger! - Reading Day Membelajarkan Siswa untuk Gemar Membaca.

6 comments:

  1. Wah...saya dapet ilmu baru, nih Mbak Kesuma. Mksih sharingnya yaa.. 😊

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah. Terima kasih juga Mb Fifi sudah berkunjung :)

      Delete
  2. Membaca lalu diminta mempresentasikan kembali hasil membaca mereka. Bakal coba ini deh ke anak-anak di rumah.
    Siapa tau bisa menambah minat baca dan nulis mereka ya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul Mas, salah satu cara mengetahui proses belajar mereka. Kalau 'presentasi' terlalu berat untuk mereka, bisa minta mereka menceritakan kembali saja :D

      Delete
  3. Di SMA dulu ada yang namanya silent reading, kegiatan membaca 10 menit. Cuma sayangnya waktu itu kalau yang dibaca buku novel ada semacam imej kurang oke. Sekolah kok bawa novel, jadi takut kena razia. Padahal asal novelnya mengandung pesan yang baik kan mestinya nggak apa-apa. Apalagi bacaan di perpus kurang.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah benar Mbak, novel juga banyak pesan baiknya. Apalagi kalau novelnya novel sastra. Jadi bisa mengenal Indonesia tempo dulu dan orang-orangnya. hehe.

      Delete

Komentar yang baik adalah komentar yang menggunakan bahasa yang baik pula :)