Sunday, April 9, 2017

Cara Mengatasi Keraguan yang Berlebihan

Cara Mengatasi Keraguan yang Berlebihan - Semua orang pernah merasakan sebuah keraguan, atau bisa jadi beberapa diantara kita justru sedang berada pada titik tersebut--yang membuat kita berpikir, apakah kita sudah melakukan sesuatu yang baik? Atau apakah apa yang kita lakukan selama ini sudah cukup baik? Atau barangkali kita malah mulai meragukan pilihan dan keputusan yang telah kita buat sebelumnya. Biasanya, masa-masa ini datang ketika kita mulai merasa bahwa kita tidak sanggup melakukan apa yang harusnya kita lakukan, atau karena khawatir bahwa segala sesuatunya bisa saja terjadi di luar harapan.

Cara Mengatasi Keraguan yang Berlebihan
Cara Mengatasi Keraguan yang Berlebihan
Pada level tertentu, keraguan adalah sesuatu yang dapat mendorong kita untuk instropeksi diri terhadap apa yang harus kita lakukan untuk mengembangkan kemampuan dan mendapatkan hasil yang lebih baik dalam pekerjaan. Tapi pada level yang lebih tinggi, sebuah keraguan dapat memberikan efek yang tidak baik pada kehidupan kita.

Bagaimana Sebuah Keraguan Dapat Memengaruhi Kehidupan Kita?
Keraguan yang berlebihan akan menimbulkan sebuah kepanikan yang dapat berubah menjadi sebuah ketakutan. Ketakutan tidak dapat melakukan sesuatu yang bahkan belum dicoba akan menjadikan diri Anda sebagai pribadi yang suka menunda pekerjaan. Tentu saja, penundaan-penundaan ini akan berujung dengan hilangnya motivasi atau bahkan hasil kerja yang buruk. Berikut ini adalah hal-hal yang dapat menyebabkan timbulnya keraguan.

Apakah Sebab-sebab Timbulnya Keraguan pada Diri Sendiri?

1. Kesalahan di Masa Lalu
Kesalahan di masa lalu bisa jadi menjadi penyebab utama seseorang mengalami trauma. Trauma tersebut akan menggoyah keyakinan dan kekuatan yang dimilikinya, sehingga menimbulkan sebuah batasan pada diri sendiri. Cara mengatasi perasaan ini adalah dengan meyakinkan diri sendiri bahwa masa lalu tidak akan pernah bisa diubah, tetapi tidak ada alasan untuk terus terjebak dengan masa lalu dan mengorbankan masa depan yang masih dapat kita upayakan.

2. Cara Asuh Masa Kecil
Cara asuh orang tua sangat berpengaruh terhadap terbentuknya kepribadian seseorang. Apalagi jika kita dibesarkan dengan lingkungan yang selalu mengatakan bahwa kita tidak cukup baik dalam melakukan apapun, atau lingkungan yang hanya menilai kita dari prestasi yang kita dapatkan, maka yang harus kita lakukan adalah meyakinkan diri bahwa kita kini adalah seorang dewasa yang paham betul bahwa kediupan tidak selalu berjalan seperti yang diharapkan. Tapi, kini kita bisa memutuskan apapun yang kita pikir terbaik bagi diri sendiri tanpa harus memperhatikan lingkungan yang tidak mendukung.

3. Membandingkan Diri dengan Orang Lain
Dalam kehidupan sosial, membandingkan diri sendiri dengan orang lain adalah hal yang lumrah terjadi. Kita seringnya membandingkan hasil pekerjaan kita dengan hasil pekerjaan rekanan kerja atau bahkan rekan dalam satu divisi pekerjaan. Tapi yang perlu kita ingat adalah, dengan membandingkan diri sendiri dengan orang lain akan menimbulkan perasaan iri dan pikiran bahwa kehidupan orang lain jauh lebih baik dari kehidupan yang kita miliki. Untuk itu, menanamkan dogma bahwa setiap orang memiliki jalan cerita masing-masing yang telah diatur Tuhan pencipta alam, adalah hal terbaik yang bisa kita lakukan untuk menghindari tumbuhnya perasaan iri pada kehidupan orang lain.

Bagaimana Mengatasi Keraguan Terhadap Diri Sendiri?

1. Berpikir dan berperilaku positif 
Berpikir positif dapat kita lakukan dengan membuang jauh-jauh perasaan tidak bisa, tidak sanggup, tidak akan mengerti, dan tidak lainnya kemudian menggantikannya dengan perasaan yang lebih baik, bahwa kita pasti bisa melakukan apapun yang kita inginkan. Mengapa demikian? Karena menghabiskan waktu bahwa kita tidak bisa melakukan sesuatu yang bahkan kita tidak berani untuk mencobanya, tidak akan mengubah apapun.
Berperilaku positif dapat dilakukan dengan membuat daftar hal-hal menyenangkan apa yang bisa kita lakukan untuk menghibur diri, misalnya membuat daftar buku favorit, daftar kenangan-kenangan indah, daftar olahraga ringan yang bisa dilakukan kapan dan di mana saja, atau menyimpan sekotak makanan ringan yang bisa menaikkan perasaan baik. Sehingga setiap kali kita merasakan keraguan terhadap diri kita sendiri, kita tahu apa yang harus dilakukan.

2. Ambil Sedikit Waktu untuk Istirahat
Ada masa di mana kita hanya akan kembali bersemangat setelah melakukan hal lain di luar kebiasaan. Misalnya, mengambil cuti satu atau dua hari dari penatnya urusan pekerjaan, tentu bukan untuk berleha-leha atau lari dari tanggung jawab, melainkan untuk menenangkan diri dan bersiap kembali bekerja dengan ide-ide cemerlang lain yang timbul setelah mengistirahatkan tubuh dan otak.  

3. Jangan Ragu meminta Pertolongan
Meminta bantuan pada pasangan halal kita untuk mendukung di saat-saat terendah kita tidak menjadikan diri kita sebagai orang yang lemah. Justru kita membuktikan bahwa kita adalah manusia sebagai mahluk sosial yang membutuhkan dukungan dari oang lain. Pasangan kita, dalam hal ini, bisa menjadi rekanan, anggota keluarga, teman, atau mentor, bahkan penyelia yang akan memberikan saran-saran yang akan membangun diri kita menjadi lebih baik.

Tinggalkanlah apa yang meragukanmu kepada apa yang tidak meragukanmu. Mari jadi insan yang lebih optimis dan percaya diri dalam menjalani kehidupan.

4 comments:

  1. Hampir setiap hari ada saja yang bikin ragu. Orang-orang terdekat memang yang terbaik untuk tukar pikiran dalam mengambil keputusan. Artikel yang mencerahkan mbak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah.. betul banget Mba, orang2 terdekatlah yang paling mengerti, keluarga misalnya :D

      Delete
  2. Dalam banyak hal kita sering ragu, mau beli barang saja sering ragu...artikel yang menarik...salam kenal ya mbak...folback ya...:)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Mba. Betul loh. Perempuan emang gitu hahaha.. sdh difollow ya Mba :)

      Delete

Komentar yang baik adalah komentar yang menggunakan bahasa yang baik pula :)