Tuesday, February 12, 2013

Belajar Mendidik

Belajar Mendidik - Hmmm...

Sebenarnya masih belum pantas untuk dikatakan mendidik, sementara saya sendiri seperti kurang 'didikan untuk mendidik' selama perkuliahan. Memalukan sekali.

Jadi, hari ini adalah hari kedua saya membantu di sekolah, tepatnya Sekolah Dasar Negeri 2 Wayhuwi, Jatiagung, Lampung Selatan. Tugas saya sederhana sekali, membantu mengawasi siswa-siswa yang guru-nya berhalangan hadir di kelas.

Kemarin saya mendapat pengalaman luar biasa untuk mengawasi jalannya bidang studi Penjaskesrek di kelas I A. Ya, kelas I.
Dimana seperti yang semua orang tahu, tahun peralihan dari TK menuju masa kanak-kanak adalah masa yang sangattt~~ fiuh~ sulit diatur oleh orang lain, kecuali orang tua atau kerabat dekatnya. Boro-boro menuruti apa yang saya katakan, mereka mendengarkan juga tidak dan hasilnya, saya benar-benar tidak bisa menguasai keadaan kelas dan siswa.

Keadaannya kacau. Ada yang lari dari satu meja ke meja lainnya. Ada yang menyanyi sambil bertepuk tangan. Ada yang menangis. Ada yang tidak mau menulis. Aaaaaaaaaaaarrrrkkkhhh~~~ dua jam mata pelajaran yang cukup menyiksa batin.

Belajar mendidik. Berat rupanya tanggung jawab seorang guru, apalagi guru siswa yang usianya masih kanak-kanak. Ada saja  kelakuan siswa yang bikin gedek.

Misalnya untuk pertemuan hari ini, saya kembali mengawasi kelas I, yaitu I B. Dan tahu apa Saudara-saudara? Baru juga semenit saya masuk dan menyapa siswa, tiba-tiba seorang anak ngeloyor keluar kelas sambil meringis. Belum hilang rasa takjub saya, sesaat berikutnya seorang ibu setengah baya dengan pakaian sederhana menghampiri saya.


"Maaf ya Bu, anaknya ijin buang air besar dulu," katanya sambil melihat ke anak yang tadi meringis memegangi perut, kini wajahnya sudah lebih meringis lagi.

Pasti sudah nggak tahan pengen pup! Sambil menahan tawa, saya mengiyakan saja. Bahaya kalau tiba-tiba ada bau tak sedap karena saya menunda-nunda si anak setor hajat :))

Tapi mendidik, eh, belajar mendidik selalu menjadi hal yang menyenangkan. Semoga saja saya selalu diberikan kesempatan untuk menunaikan cita-cita saya, menjadi seorang pendidik, bahkan sampai saya menutup mata.

Melihat tingkah kedua anak ini yang selalu bersama, saya teringat kenangan bersama Nicken Septadianty, S.H. selama enam tahun kebersamaan kami di bangku sekolah dasar :)

Salah satu masterpiece, siswa kelas I.

Siswa yang sangat antusias menulis dan mengerjakan soal.

Siswa kelas II yang eksis di depan kamera :p

No comments:

Post a Comment

Komentar yang baik adalah komentar yang menggunakan bahasa yang baik pula :)