Thursday, February 14, 2013

Benci atau Peduli?

Benci atau Peduli? Kadang manusia silap mengartikannya.

Ketika saya mengatakan bahwa saya membenci seseorang, saya sadari atau tidak: saya memiliki waktu untuk memikirkan dia.

Ketika saya mengatakan bahwa saya membenci seseorang, saya sadari atau tidak: saya merasa sangat sakit hati atas apa yang dia lakukan kepada saya karena apa yang telah dia lakukan begitu menyita perhatian saya bahkan saya tidak bisa menghindari untuk memikirkannya.

Benci atau Peduli? Kadang membuat manusia merasa bingung.


Ketika saya mengatakan bahwa saya membenci seseorang, karena dia telah menyakiti hati saya sedemikian rupa dan saya tidak bisa menghilangkan perasaan marah saya terhadap apa yang telah dia lakukan, saya sadari atau tidak: diri saya mengakui bahwa apa yang telah dia lakukan sangat berpengaruh terhadap diri saya.

Ketika saya mengatakan bahwa saya membenci seseorang hingga saya ingin membalas dendam karena rasa sakit yang begitu menyiksa, saya sadari atau tidak: semakin besar rasa kecewa dan marah saya terhadap dia, semakin besar pula harapan yang pernah saya gantungkan kepadanya. Semakin tidak berartinya seseorang bagi saya, maka semakin kecil pula pengaruh yang dapat dia berikan kepada diri saya.

Dengan kata lain, ketika saya mengatakan bahwa saya membenci seseorang, saya sadari atau tidak: saya masih menyisakan tempat untuk dia di hati dan pikiran saya.

Lalu, perasaan apa sebenarnya yang saya alami ini? Benci atau peduli?

No comments:

Post a Comment

Komentar yang baik adalah komentar yang menggunakan bahasa yang baik pula :)